Friday, May 23, 2014

Kependudukan Indonesia dan Program KB

Bangsa Indonesia merupakan Bangsa dengan jumlah penduduk terbanyak ke-tiga di dunia, ini merupakan sebuah tantangan bagi Bangsa yang besar, bagaimana mewujudkan cita-cita luhur suatu Bangsa yakni membawa rakyatnya dalam kesejahteraan.
Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan meningkat setiap tahunnya,
§     2010 sebanyak 237,6 juta jiwa.
§     2015 sebanyak 247,6 juta jiwa.
§     2025 sebanyak 273,0 juta jiwa
§     2050 sebanyak 308,0 juta jiwa.

Meningkatnya penduduk di Indonesia tidak diimbangi oleh tanah sebagai tempat tinggal penduduk, akibatnya fatal, semua lahan kosong digunakan untuk membangun tempat tinggal yang akan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian. Sedangkan sektor pertanian merupakan aspek besar dalam berlangsungnya Bangsa ini. Ketika lahan pertanian semakin sempit, maka barang hasil pertanian sulit didapatkan, dan ini akan berdampak pada mahalnya harga kebutuhan pokok. Semakin tingginya harga kebutuhan pokok, maka akan semakin banyak orang yang ingin memiliki penghasilan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Ini merupakan suatu masalah yang berantai, apabila sumbernya tidak diatasi, maka hal ini akan berakibat pada hilangnya rasa nasionalisme, karena setiap orang hanya akan memikirkan kebutuhan untuk dirinya dan keluarganya.
Setidaknya kasus ini dapat digunakan pemerintah untuk terus berupaya menanggulangi ledakan penduduk yang semakin bertambah banyak. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan program intensif guna tercapainya kesejahteraan di Bangsa Indonesia ini. Sehingga diharapkan Bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara yang lain untuk menyejahterakan rakyatnya.

KB Program Unggulan
Salah satu program yang harus dijalankan adalah program Keluarga Berencana (KB). Meskipun program ini sudah berjalan sejak lama, namun dalam pelaksanaannya kurang maksimal, terlihat dengan banyaknya instansi atau lembaga yang berhubungan dengan program KB tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, akhir-akhir ini program KB sudah mulai digalakkan kembali dengan hadirnya lembaga terkait ke tengah-tengah masyarakat. Program ini sangat baik jika dalam pelaksanaannya dapat terwujud dengan baik. Karena secara umum program ini bertujuan untuk mengurangi ledakan penduduk yang diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya. Peran lain program KB adalah untuk memberikan kehidupan yang lebih baik, di sinilah kehadiran program KB menjadi kebutuhan yang utama ketika ancaman ledakan penduduk menimpa Bangsa ini.
Soerjono Soekanto dalam bukunya, Sosiologi Sebuah Pengantar (2010) mengatakan, bahwa masalah angka kelahiran akan dapat diatasi dengan melaksanakan program keluarga berencana yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu-ibu dan anak-anak maupun meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dengan mengurangi angka kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk tidak melebihi kapasitas produksi.
Dengan demikian, program KB menjadi pilihan yang sangat tepat guna membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan menunda masa perkawinan dini agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan untuk mengimbangi ledakan jumlah penduduk adalah penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan produksi.
Penulis sangat yakin dengan beberapa cara tersebut ancaman ledakan jumlah penduduk bisa minimalis sehingga angka kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan se-minimal mungkin. Jika angka kemiskinan dan pengangguran berkurang otomatis kesempatan dan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pendidikan benar-benar dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan pada gilirannya kesejahteraan yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini akan terwujud.


No comments:

Post a Comment